yuki hikmawati Rustam RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

  1. IDENTITAS MATA KULIAH
1.         Mata Kuliah                  : ASKEB III (NIFAS)
2.         Program Studi               : D III Kebidanan
3.         Kode Mata Kuliah        : Bd. 303
4.         Semester                       : III (Tiga)
5.         Beban Studi                  : 3 SKS (T ; 2, P ; 1)
6.         Pokok Bahasan             : Proses Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas
7.         Dosen Pengampu          : Hikmawati Rustam, S.ST. Keb                       
8.         Waktu Pertemuan         : 20 menit
9.         Pertemuan Ke               : 6
10.     Hari/Tanggal                 : jumat, 4 September 2015

Capaian Pembelajaran MK:

1.       Sikap:
a.    Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius ;
b.    Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;
c.    Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;
d.   Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e.    Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f.     Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
g.    Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ;
h.    Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i.      Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
j.      Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

2.    Keterampilan Umum:
a.         Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai , baik yang belum maupun yang sudah baku ;
b.        Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur;
c.         Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri;
d.        Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih, serta mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan;
e.         Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif dalam pekerjaannya
f.         Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
g.        Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya , dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri;
h.        Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;

3.        Keterampilan Khusus:

a.                 Mampu menjelaskan adaptasi psikologis ibu pada masa nifas
b.                Mampu menjelaskan pengertian post partum blues
c.                 Mampu menjelaskan pengertian kesedihan suka dan duka

4.        Pengetahuan:
a.       Menguasai adaptasi psikologis ibu pada masa nifas
b.      Menguasai pengertian post partum blues
c.       Menguasai pengertian kesedihan suka dan duka











Pertemuan
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Bahan Kajian
(Materi Ajar)
Bentuk/Metode Pembelajaran
Instrumen Penilaian
(Kriteria, Indikator, BobotPenilaian)
Waktu
(menit)
KegiatanPembelajaran
(Pendahuluan, Inti, Penutup)
Media Pembelajara/ Alat/Bahan
1
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan psikologis pada ibu nifas

Pendahuluan
  Penyajian materi
a. Menjelaskan adaptasi psikologis ibu masa nifas
b. Menjelaskan post partum blues
c. Menjelaskan kesedihan dan duka cita
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan mahasiswa
Ceramah dan tanya jawab
Penilaian Proses:
1.    pemahaman
  Penilaian Product:
2.    Tes

5 mnt




10 mnt


5 mnt
Pendahuluan:
-   Salam
-   Tujuan pemb
-   Apersepsi
-   Motivasi
Inti:
-   Uraian materi
-   Contoh

Penutup:
-   Kesimpulan

-   LCD
-   Power point



Jumlah


20 mnt


Lampiran


Pengertian
Menurut Suherni 2008, proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah dimulai sejak hamil. Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyata sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil. Proses adaptasi berbeda-beda antara satu ibu dengan ibu yang lain.

Tahapan Perubahan Psikologi Masa Nifas
1.    Fase Taking in (1-2 hari post partum)
Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada diri dan tubuhnya sendiri. Mengulang-ulang, menceritakan pengalaman proses bersalin yang dialami.
Wanita yang baru melahirkan ini perlu istirahat atau tidur untuk mencegah gejala kurang tidur dengan gejala lelah, cepat tersinggung, campur baur dengan proses pemulihan (Anggraeni, 200).
2.    Fase hold period (3-4 hari post partum)
Ibu lebih berkonsentrasi pada kemampuan menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan yang dialami ibu (Waryana, 2010).
3.    Fase Letting go
Pada fase ini pada umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu mengambil tanggung jawab untuk merawat bayinya, dia harus menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi, begitu juga adanya grefing karena dirasakan dapat mengurangi interaksi sosial tertentu. Depresi post partum sering terjadi pada masa ini (Anggraeni, 2010).

1.        POST PARTUM BLUES
Post Partum Blues merupakan suatu fenomena psikologis yang dialami oleh ibu dan bayinya. Biasanya tejadi pada hari ke-3 sampai ke-5 post partum. Angka kejadiannya 80% dari ibu post partum mengalaminya, dan berakhir beberapa jam/hari.
Merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi yang ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut :
1.    Sedih
2.    Cemas tanpa sebab
3.    Menangis tanpa sebab
4.    Tidak sabar
5.    Tidak percaya diri
6.    Sensitif
7.    Mudah tersinggung (iritabilitas)
8.    Merasa kurang menyayangi bayinya
Post partum blues ini dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan. Oleh sebab itu, sering tidak diperdulikan sehingga tidak terdiagnosis dan tidak ditindak lanjuti sebagaimana seharusnya. Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bisa menjadi serius dan bisa bertahan dua minggu sampai satu tahun dan akan berlanjut menjadi depresi dan psikosis post partum. Banyak ibu yang berjuang sendiri dalam beberapa saat setelah melahirkan. Mereka merasakan ada hal yang salah namun mereka sendiri tidak mengetahui penyebabnya.
Kunci untuk mendukung wanita dalam melalui periode ini adalah berikan  perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa ia adalah orang yang berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang terpenting, berikan kesempatan untuk beristirahat yang cukup. Selain itu, dukungan positif atas keberhasilannya menjadi orang tua dari bayi yang baru lahir dapat membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.

2.    KESEDIHAN DAN DUKA CITA
Dalam bahasan kali ini, gunakan istilah “berduka”, yang diartikan sebagai respon psikologis terhadap kehilangan. Proses berduka sangat bervariasi, tergantung dari apa yang hilang, serta persepsi dan keterlibatan individu terhadap apa pun yang hilang. “kehilangan” dapat memiliki makna, mulai dari pembatalan kegiatan (piknik, perjalanan atau pesta) sampai kematian orang yang dicintai. Seberapa berat kehilangan tergantung dari persepsi individu yang menderita kehilangan. Derajat kehilangan pada individu direfleksikan  dalam respon terhadap kehilangan. Contohnya, kematian dapat menimbulkan respon berduka yang ringan sampai berat, bergantung pada hubungan dan keterlibatan individu dengan orang yang meninggal.
Kehilangan maternitas termasuk hal yang dialami oleh wanita yang mengalami infertilitas (wanita yang tidak mampu hamil atau yang tidak mampu mempertahankan kehamilannya), yang mendapatkan bayinya hidup, tapi kemudian kehilangan harapan (prematuritas atau kecacatan congenital), dan kehilangan yang dibahas sebagai penyebab post partum blues (kehilangan keintiman internal dengan bayinya dan hilangnya perhatian). Kehilangan lain yang penting, tapi sering dilupakan adalah perubahan hubungan eksklusif antara suami dan istri menjadi kelompok tiga orang, yaitu ayah, ibu, dan anak.
Dalam hal ini berduka dibagi menjadi 3 tahap, antara lain :
1.        Tahap Syok
Tahap ini merupakan tahap awal dari kehilangan. Manifestasi perilaku meliputi penyangkalan, ketidakpercayaan, marah, jengkel, ketakutan, kecemasan, rasa bersalah, kekosongan, kesendirian, kesedihan, isolasi, mati rasa, menangis, introversi (memikirkan dirinya sendiri), tidak rasional, bermusuhan, kebencian, kegetiran, kewaspadaan akut, kurang inisiatif, bermusuhan, mengasingkan diri, berkhianat, frustasi, dan kurang konsentrasi. Manifestasi fisik meliputi gelombang distress somatic yang berlangsung selama 20-60 menit, menghela nafas panjang, penurunan berat badan, anoreksia, tidur tidak tenang, keletihan, penampilan kurus dan tampak lesu, rasa penuh ditenggorokan, tersedak, napas pendek, mengeluh tersiksa karena nyeri didada, gemetaran internal, kelemahan umum, dan kelemahan pada tungkai.
2.        Tahap Penderitaan (fase realitas)
Penerimaan terhadap fakta kehilangan dan upaya penyesuaian terhadap realitas yang harus ia lakukan terjadi selama periode ini. Contohnya, orang yang berduka akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya tanpa kehadiran orang yang disayanginya. Dalam tahap ini, ia akan selalu terkenang dengan orang yang dicintai sehingga kadang akan muncul perasaan marah, rasa bersalah,dan takut. Nyeri karena kehilangan akan dirasakan secara menyeluruh,  dalam realitas yang memanjang dan dalam ingatan setiap hari. Menangis adalah salah satu pelepasan emosi yang umum. Selama masa ini, kehidupan orang yang berduka akan terus berlanjut. Saat individu terus melanjutkan tugasnya untuk berduka, dominasi kehilangannya secara bertahap berubah menjadi kecemasan terhadap masa depan.
3.        Tahap resolusi (fase menentukan hubungan yang bermakna)
Selama periode ini, orang yang berduka menerima kehilangan, penyesuaian telah komplit, dan individu kembali pada fungsinya secara penuh. Kemajuan ini berhasil karena adanya penanaman kembali emosiseseorang pada hubungan lain yang lebih bermakna. Penanaman kembali emosi tidak berarti bahwa posisi orang yang hilang telang tergantikan, tetapi berarti bahwa individu lebih mampu dalam menanamkan dan membentuk hubungan lain yang lebih bermakna dengan resolusi, serta perilaku orang tersebut telah kembali menjadi pilihan yang bebas, mengingatkan selama menderita perilaku ditentukan oleh nilai-nilai sosial atau kegelisahan internal.
Bidan dapat membantu orang tua untuk melalui proses berduka, sekaligus memfasilitasi pelekatan mereka dan anak yang tidak sempurna dengan menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, mendengarkan, sabar, memfasilitasi ventilasi perasaan negatif mereka dan permusuhan, serta penolakan mereka terhadap bayinya.
Saudara kandung dirumah juga harus diberitahu mengenai kehilangan sehingga mereka mendapatkan penjelasan yang jujur terhadap perilaku dari orang tua. Jika tidak, mereka mungkin akan membayangkan bahwa mereka lah penyebab masalah yang mengerikan dan tidak diketahui tersebut. Saudara kandung perlu diyakinkan kembali bahwa apapun yang terjadi bukan kesalahan mereka dan bahwa mereka tetap penting, dicintai, dan dirawat
PERAN BIDAN
1.      Menjalin hubungan baik dengan keluarga dalam mengembangkan upaya menjalin kasih sayang dengan bayinya
2.      Hal ini merupakan tanda awal kesulitan dalam pengasuhan anak di masa yang akan datang
3.      Waspada terhadap reaksi negatif yang menonjol dari orang tua, seperti :
·         Perilaku negatif orang tua
·         Sikap verbal dan nonverbal
·         Interaksi yang tidak mendukung (tidak menyentuh bayinya)
·         Ucapan kekecewaan/merendahkan

4.      Upaya memperkokoh hubungan bayi dengan orang tuanya (seperti menggendong, mengajak bayinya bercerita, dan sebagainya)
5.      Mendorong orang tua untuk melihat dan memeriksa bayi mereka dengan komentar positif tentang bayinya
6.      Berikan anjuran-anjuran/advice pada ibu dan keluarga :
·         Anjurkan pada ibu untuk melepaskan saja emosi, tidak perlu ditahan-tahan. Ingin menangis, marah, lebih baik dekspresikan saja.
·         Usahakan agar ibu mendapatkan istirahat yang cukup (kalau ada kesempatan gunakan untuk tidur, walaupun hanya 10 menit).
·         Berikan motivasi pad ibu, agar ibu menyadari badai pasti berlalu. Rasa sakit setelah melahirkan pasti akan sembuh, rasa sakit ketika awal-awal memberi ASI pasti akan hilang, teror tangis bayi lambat laun akan berubah menjadi ocehan dan tawa yang menggemaskan, bayi yang “menjengkelkan”, beberapa bulan lagi akan menjadi bayi mungil yang menakjubkan, dan lain-lain
·         Minta bantuan orang lain, misalnya kerabat atau teman untuk membantu mengurus si kecil.
·         Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh instirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan, bisa mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.
·         Hindari makan manis serta makanan dan minuman yang mengandung kafein, karena kedua makanan ini berfungsi untuk memperburuk depresi.
·         Konsumsi makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih, sehat dan segar
·         Coba berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya, dukungan dari mereka bisa membantu mengurangi depresi

PERAN BIDAN
Tanggung jawab utama bidan adalah membagi informasi tersebut dengan orang tua. Keluarga dapat segera merasakan jika sesuatu tidak berjalan baik. Pada peristiwa kematian, ibu tidak mendengarkan suara bayi dan ibu mempunyai hak untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari bidan pada saat itu juga. Kejujuran dan realitas akan jauh lebih baik menghibur daripada keyakinan yang palsu atau kerahasiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAP askeb NEO Pijat bayi

REKONSTRUKSI MATA KULIAH

SILABUS MATA KULIAH